Rabu, 13 Maret 2013

Siapakah yang Pantas Disebut Hacker?

Ilustrasi hacker
Ilustrasi hacker
 “Aduh celaka, Facebook gue kena hack!”,
“Sebuah situs pemerintahan dirubah tampilannya oleh sekelompok hacker!“.
Begitu sering kita mendengar istilah hacking, hacker, hack dan sejenisnya. Pertama kali yang terbayang di benak kita adalah pria dengan pakaian serba hitam, betah berlama-lama di depan komputer untuk masuk ke sistem komputer sebuah bank, atau anak usia SMA yang keranjingan komputer dan suka iseng mengerjai situs-situs yang mereka temukan di internet. Nggak salah kok. Tapi sebenarnya hacker itu siapa? Mari kita cari tahu lebih dalam.
Istilah “hack” (dalam bahasa Indonesia: meretas) muncul pertama kali untuk bidang teknologi pada tahun 1960-an di sebuah laboratorium Massachusetts Institute of Technology (MIT) di Amerika Serikat. Waktu itu sebutan hacker diberikan kepada sekelompok mahasiswa yang fokus terhadap teknologi informasi. Istilah hacker sendiri pada awalnya berkonotasi positif, menggambarkan orang-orang yang memiliki keahlian khusus untuk membuat program komputer dan memiliki logika yang lebih baik dibandingkan yang lainnya.
Sialnya, pada tahun 1983 istilah hacker mulai diartikan negatif. Hal ini dikarenakan pada tahun tersebut untuk pertama kalinya FBI menangkap sekelompok hacker yang menamakan diri mereka The 414s di Milwaukee, Amerika Serikat. Kelompok hacker tersebut bertanggung jawab atas jebolnya 60 buah komputer di Pusat Kanker Memorial Sloan-Kattering.
Perkembangan hingga saat ini muncul berbagai macam penggolongan hacker. Karena mereka memiliki ketajaman logika dan algoritma yang baik, beberapa perusahaan justru merekrut mereka dengan bayaran yang tinggi. Tugasnya, jelas untuk melakukan percobaan serangan terhadap sistem komputer di perusahaan tersebut dan melaporkan setiap celah keamanan yang ditemukan. Nah kelompok hacker baik seperti ini menamakan diri mereka sebagai white hat hacker.
Ada juga para hacker yang memanfaatkan kecerdasan dan kemampuan spesial mereka untuk tujuan yang kurang terpuji. Misalnya untuk menjahili situs-situs pemerintahan, membobol sistem database hingga pencurian kartu kredit. Hacker jenis ini dikenal sebgai hacker black hat atau lebih sering disebut cracker. Tentu saja keberadaan para cracker ini menodai citra baik yang sudah dibangun para hacker selama bertahun-tahun.
Tingkatan Hacker
Berdasar tingkat kemampuan dan pengalaman hacker, mereka menggolongkan diri menjadi beberapa tingkatan berikut ini:
1. Elite:
Mereka adalah kelompok hacker dengan “kasta” paling tinggi. Mereka mengerti dan paham detail dari sistem komputer, jaringan, pemrograman dan algoritma yang rumit. Kebanyakan dari para Elite adalah orang-orang yang cerdas secara alamiah. Dan mereka pada umumnya adalah hacker baik yang tidak pernah melakukan tindakan ilegal.
2. Semi Elite:
Hacker pada tingakatan ini lebih muda daripada Elite. Mereka juga mengerti tentang seluk beluk sistem komputer hingga kemampuan untuk mempelajari adanya celah keamanan. Mereka biasanya beraksi dengan bantuan software bantuan atau disebut eksploit. Semi Elite biasanya mempublikasikan hasil temuan mereka ke publik.
3. Developed Kiddie:
Hacker jenis ini biasanya berusia muda dan masih bersekolah. Mereka menggunakan program eksploit untuk mencoba keamanan jaringan sekolah mereka dan masih berupaya mencari popularitas diantara hacker-hacker lain.
4. Script Kiddie:
Sama seperti Developed Kiddie, hanya saja hacker kelas ini memiliki kemampuan dan pemahaman yang masih minim terhadap sistem komputer dan bahasa pemrograman komputer.
5. Lamer:
Nah golongan ini sebenarnya belum bisa disebut hacker. Mereka tidak memiliki pemahaman terhadap bahasa pemrograman. Mereka hanya membaca berbagai tulisan dan rujukan tentang dunia hacking. Biasanya mereka hanya menggunakan program-program hacking yang sudah jadi dan bisa didapatkan dengan mudah di internet. Bahkan kadang-kadang mereka kurang paham atas apa yang mereka lakukan. (ak)

Mengenal Cara Kerja Layar Sentuh

Teknologi layar sentuh (touchscreen)
Teknologi layar sentuh (touchscreen)
Teknologi touchscreen atau layar sentuh sudah semakin mudah kita jumpai, apalagi harganya sekarang juga sudah semakin terjangkau. Mungkin kamu juga menggunakan teknologi ini setiap hari. Gimana sih, cara kerjanya? Ada 3 jenis teknologi dasar yang digunakan untuk teknologi layar sentuh, yaitu resistif, kapasitif, dan gelombang akustik permukaan.
Pertama, layar resistif merupakan teknologi layar sentuh paling sederhana. Teknologi ini banyak ditemukan di ATM dan berbagai handphone yang disertai stylus. Layar resistif terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan konduktif dan lapisan resistif. Lapisan konduktif bersifat menghantarkan arus listrik, sedangkan lapisan resistif bersifat menahan arus listrik. Kedua lapisan ini dipisahkan oleh titik-titik kecil disebut spacer. Arus listrik mengalir di antara kedua lapisan tadi setiap saat. Ketika kita menyentuhnya, maka kedua lapisan ini akan bertemu satu sama lain, sehingga terjadi perubahan arus listrik. Perubahan arus listrik akan diterima controller kemudian software akan menjalankan fungsi sesuai dengan yang kita perintahkan. Kelemahan sistem ini adalah kejernihan gambarnya hanya 75%. Selain itu, karena sistem ini sensitif terhadap tekanan, maka sentuhan dari berbagai macam benda dapat mempengaruhi kinerjanya.
Kedua, layar kapasitif dilengkapi dengan sebuah lapisan pembungkus berbahan indium tinoxide yang dapat meneruskan arus listrik secara kontinyu untuk kemudian ditujukan ke sensornya. Tidak seperti teknologi layar sentuh resistif, teknologi ini bekerja dengan apa saja yang mengandung muatan listrik, termasuk kulit manusia, karena kulit manusia terdiri dari atom dengan muatan positif dan negatif. Layar kapasitif terdiri dari layar kapasitif permukaan dan layar kapasitif proyektif. Layar kapasitif permukaan menggunakan sensor di sudut-sudutnya dan sebuah film tipis yang disebarkan secara merata di seluruh permukaan. Sedangkan layar kapasitif proyektif menggunakan jaringan listrik yang membentuk baris dan kolom dengan chip terpisah sebagai sensornya. Ketika jari menyentuh layar, muatan listrik kecil ditransfer ke jari sehingga menyebabkan penurunan tegangan yang dicatat oleh sensor pada sudut layar. Software kemudian menerjemahkan penurunan tegangan sesuai dengan perintah yang diberikan. Inilah sebabnya mengapa layar kapasitif tidak bekerja ketika kita memakai sarung tangan, karena kain tidak menghantarkan listrik.
Ketiga, teknologi gelombang akustik permukaan memanfaatkan gelombang ultrasonik untuk mendeteksi kejadian di permukaan layarnya. Di dalam monitor layar sentuh ini terdapat dua tranduser, pengirim dan penerima sinyal ultrasonik. Selain itu, juga dilengkapi dengan sebuah reflektor yang berfungsi sebagai pencegah agar gelombang ultrasonik tetap berada pada area layar monitor. Kedua tranduser ini dipasang dalam keempat sisi, dua vertikal dan dua horizontal. Ketika panel touchscreen-nya tersentuh, ada bagian dari gelombang tersebut yang diserap oleh sentuhan tersebut, misalnya oleh tangan, stylus, dan tuts. Sentuhan tadi telah membuat perubahan dalam bentuk gelombang yang dipancarkan. Perubahan gelombang ini kemudian diterjemahkan software sesuai dengan perintah yang diberikan.

Senin, 11 Maret 2013

INSTRUMENTASI DAN REKAYASA METEOROLOGI

Subbidang Instrumentasi dan Rekayasa Meteorologi mempunyai tugas melakukan penyusunan spesifikasi, inventarisasi, monitoring dan evaluasi, pengadaan, perbaikan dan pemeliharaan, penyusunan tabel umur pakai (life time), pelaksanaan rekayasa dan kerjasama fungsional di bidang instrumentasi dan rekayasa peralatan operasional meteorologi.
Berikut ini adalah beberapa contoh instrumen yang digunakan untuk pengamatan meteorologi.
Termometer
Alat untuk mengukur temperatur adalah thermometer. Ada beberapa jenis thermometer yang digunakan dewasa ini, namun dalam pengamatan meteorologi dan klimatologi, umumnya digunakan thermometer kaca (liquid-in-glass thermometer) untuk peralatan Konvensional dan thermometer PT-100 untuk peralatan-peralatan digital.
Thermometer kaca (liquid-in-glass thermometer) umumnya menggunakan Air raksa (mercury) untuk pengukuran temperatur diatas suhu freezing point (-38.3 0C) dan menggunakan alkohol untuk pengukuran yang memiliki jangkauan ukur dibawah/sekitar freezing point.

Thermometer berdasarkan konstruksinya dapat dibedakan menjadi 4 type, yaitu:
  1. Sheathed Type dengan skala ukur tercatat di batang thermometer.
  2. Sheathed Type dengan skala ukur tercatat di dalam selubung thermometer.
  3. Unsheathed Type dengan skala ukur tercatat di batang dan tempat thermometer.
  4. Unsheathed Type dengan skala ukur tercatat di batang thermometer.
Beberapa thermometer adapula yang dilengkapi dengan kaca pembesar, terutama untuk kepentingan labotatorium medis, namun jarang digunakan dalam pengamatan meterologi atau klimatologi.
Barometer
Selain suhu atau temperatur udara, unsur cuaca dan iklim yang lain adalah tekanan udara. Tekanan udara pada suatu permukaan adalah gaya yang diberikan kepada suatu permukaan atau area oleh sekolom udara di atas permukaan tersebut. Tekanan yang diberikan tersebut sebanding dengan massa udara vertikal yang terdapat di atas permukaan tersebut sampai pada batas ketinggian lapisan atmosfer terluar. Hal itu yang membuat tekanan udara di setiap tempat berbeda menurut ketinggian dari tempat tersebut. Tekanan udara juga merupakan salah satu parameter yang diamati oleh observer ketika melakukan pengamatan udara permukaan atau synoptic observation. Pada kenyataannya terdapat banyak alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara, diantaranya barometer air raksa, barometer aneroid, aneroid barograph, serta bourdon tube barograph.
Anemometer
Alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin yaitu cup counter anemometer. Alat ini terdiri dari tiga buah mangkuk yang dipasang simetris pada sumbu vertikal. Pada bagian bawah dari sumbu vertical dipasang generator, yang terputar oleh ketiga mangkuk. Tegangan dari generator sebanding dengan kecepatan berputar dari mangkuk - mangkuk.Wind Vane atau alat penunjuk arah angin adalah sebuah instrumen yang digunakan untuk mengetahui arah horizontal pergerakan angin (angin permukaan). Alat ini terdiri dari suatu objek tidak simetris (contohnya suatu anak panah atau panah berbentuk ayam jago yang menempel pada pusat gravitasinya sehingga panah itu dapat bergerak dengan bebas di sekitar poros horizontalnya) yang dihubungkan pada vane/weather cock sensor pada anemometer
Higrometer
Secara umum kelembaban (Relative Humidity) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan jumlah uap air yang ada di udara dan dinyatakan dalam persen dari jumlah uap air maksimum dalam kondisi jenuh. Dan alat yang dapat digunakan untuk mengukur kelembaban udara (Relative Humidity) adalah Higrometer.Higrometer rambut adalah sebuah alat pengukur kelembaban udara dengan satuan persen yang menggunakan prinsip muai panjang rambut dimana rambut akan memanjang ketika kelembaban udara bertambah. Adapun rambut yang digunakan adalah rambut manusia atau kuda yang sudah dihilangkan lemaknya yang kemudian dikaitkan dengan pengungkit (engsel) yang dihubungkan dengan jarum yang menunjuk kepada skala sehingga memperbesar perubahan skala dari perubahan kecil dari panjangnya rambut.
Penakar Hujan
Penakar hujan jenis Hellman merupakan suatu instrument/alat untuk mengukur curahhujan.Penakar hujan jenis hellman ini merupakan suatu alat penakar hujan berjenis recording atau dapat mencatat sendiri.Alat ini dipakai di stasiun-stasiun pengamatan udara permukaan.Pengamatan dengan menggunakan alat ini dilakukan setiap hari pada jam-jam tertentu mekipun cuaca dalam keadaan baik/hari sedang cerah.Alat ini mencatat jumlah curah hujan yang terkumpul dalam bentuk garis vertikal yang tercatat pada kertas pias. Alat ini memerlukan perawatan yang cukup intensif untuk menghindari kerusakan-kerusakan yang sering terjadi pada alat ini.
::: @xf