Senin, 13 Mei 2013


Pengantar Sistem Instrumentasi

Instrument: Alat-alat atau perkakas untuk menentukan nilai atau besaran suatu kuantitas atau variabel. Instrumentation: Adalah suatu sistem peralatan yang digunakan dalam suatu sistem aplikasi proses, contoh: Sistem Instrumentasi Pesawat Terbang, Sistem Instrumentasi pada Mesin Deying,  Sistem Instrumentasi pada Otomotif, dll.

Instrument terdiri atas, Instrument phanematik, Instrument hidrolik, Instrument elektronik. Dalam Sistem Instrumentasi Industri: terdiri dari elemen pengukur dan pengontrol.

Konsep dasar dari Sistem Instrumentasi didasari oleh ilmu fisika. Diantaranya:

  • Pemahaman aplikasi instrument.

  • Konsep energi dan sistem gaya.

  • Panas dan perpindahan panas.

  • Sistem satuan dan standard pengukuran.

Parameter-parameter yang harus dimiliki Instrument:

1. Accuracy/ Ketelitian

2. Precision/ Ketepatan

3. Sensitivity/ Kepekaan

4. Resolution/ Tanggapan

5. Range/ Jangakuan

6. Span/ Daerah Ukur

7. Linearity/ Kesebandingan & Hubungan Deviasi

8. Reproducibility/ Persentase Opotimalisasi Daya

9.  Hysteresis/ Perubahan Hitung dengan Hasil Ukur yang Sama

10. Error/ Kesalahan

Cara Menghindari Petir

Pada bulan Nopember 2007, sering tersiar kabar yang menyedihkan menimpa para petani yang sedang bekerja atau berteduh di tengah sawah. Saat datang hujan para petani berlindung dibawah tempat teduh “saung”. Ternyata disanalah akhir hidup mereka. Mereka tersambar petir.
Petir atau halilintar merupakan gejala alam yang biasanya muncul pada musim hujan di mana di langit muncul kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan yang beberapa saat kemudian disusul dengan suara menggelegar. Perbedaan waktu kemunculan ini disebabkan adanya perbedaan antara kecepatan suaradan kecepatan cahaya.
Petir adalah gejala alam yang bisa kita analogikan dengan sebuah kapasitor raksasa, di mana lempeng pertama adalah awan (bisa lempeng negatif atau lempeng positif) dan lempeng kedua adalah bumi (dianggap netral). Seperti yang sudah diketahui kapasitor adalah sebuah komponen pasif pada rangkaian listrik yang bisa menyimpan energi sesaat (energy storage).
Petir terjadi karena ada perbedaan potensial antara awan dan bumi. Proses terjadinya muatan pada awan karena dia bergerak terus menerus secara teratur, dan selama pergerakannya dia akan berinteraksi dengan awan lainnya sehingga muatan negatif akan berkumpul pada salah satu sisi (atas atau bawah), sedangkan muatan positif berkumpul pada sisi sebaliknya. Jika perbedaan potensial antara awan dan bumi cukup besar, maka akan terjadi pembuangan muatan negatif (elektron) dari awan ke bumi atau sebaliknya untuk mencapai kesetimbangan. Pada proses pembuangan muatan ini, media yang dilalui elektron adalah udara. Pada saat elektron mampu menembus ambang batas isolasi udara inilah terjadi ledakan suara. Petir lebih sering terjadi pada musim hujan, karena pada keadaan tersebut udara mengandung kadar air yang lebih tinggi sehingga daya isolasinya turun dan arus lebih mudah mengalir. Karena ada awan bermuatan negatif dan awan bermuatan positif, maka petir juga bisa terjadi antar awan yang berbeda muatan.
Untuk melindungi diri dari sambaran petir, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan:
• Segera berlindung di dalam rumah atau bangunan. Jauhi pintu, jendela, dan tempat yang berair.
• Kalau kebetulan Anda sedang berdiri di tempat terbuka, secepatnya dekati obyek yang lebih tinggi, jangan malah menjauhinya. Namun, ingat, jangan terlalu dekat dengan obyek tersebut. Jarak maksimal paling aman adalah 2,5 meter dari obyek tinggi itu. “Semakin jauh dari obyek yang tinggi, makin berisiko tersambar petir,” kata Syarif.
• Jangan berdiri di bawah pohon ketika hujan. Petir yang menyambar pohon bisa meloncat ke tubuh orang. Sulur-sulur pohon juga bisa menghantarkan petir ke tubuh.
• Untuk menghindari petir di tempat terbuka, Anda juga bisa jongkok dengan merapatkan kedua kaki. Dengan cara itu, petir yang menyambar di dekat Anda tidak akan mengalir ke dalam tubuh. Namun, kalau kedua kaki terbuka, petir itu akan meloncat ke tubuh.
• Pengendara mobil tak perlu khawatir dengan sambaran petir. Pasalnya, petir yang menyambar mobil langsung dinetralkan ke tanah. Penumpang di dalam pesawat juga aman karena pesawat terbuat dari bahan yang bisa melindungi penumpang dari petir.
• Bagi petugas yang bekerja di bandara, jangan berlindung di bawah sayap pesawat dan di dekat roda ketika hujan. Alasannya, posisi ekor pesawat yang tinggi bisa tersambar petir dan langsung mengalir ke badan pesawat.
• Orang yang berada di sebuah struktur yang terbuat dari logam, menara misalnya, harus segera masuk ke dalam struktur tersebut. Jangan menyentuh struktur logam yang terkena petir.
• Bila Anda berada di kapal, jauhi tiang layar agar tak tersambar petir.
Tempat Berisiko Tersambar Petir
Tempat-tempat yang berisiko tersambar petir adalah di daerah perbukitan, lereng, daerah terpencil, dan daerah pedesaan. Di perkotaan, risiko terkena petir relatif kecil karena kepadatan penduduk di kawasan tersebut merata.
Tempat lain yang berisiko disambar petir adalah kolam renang. Jika Anda sedang berenang dan tiba-tiba mendung gelap, segeralah keluar dari kolam dan masuk ke bangunan terdekat.
Petir juga bisa merambat melalui saluran kabel listrik dan telepon. Untuk menghindari kerusakan alat-alat elektronik, sebaiknya segera cabut kabel listrik dari stop kontak. Kabel telepon yang masuk ke pesawat telepon sebaiknya juga dicabut. Antena televisi juga bisa menjadi penghantar petir masuk ke rumah.
Untuk melindungi bangunan rumah dari petir, menurut Syarif, tak perlu dipasang alat penangkal petir yang harganya relatif mahal. Katanya, konstruksi bangunan yang terbuat dari beton bertulang sebenarnya sudah berfungsi sebagai alat penangkal petir.